Nama : Sri purwandari
NPM : 16110668
Kelas : 3 KA 31
Tugas : Bahasa Indonesia 2# ( Penulisan Ilmiah )
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI KALANGAN REMAJA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
Penggunaan aspek kebahasaan dalam proses pembelajaran sering berhubungan satu
sama lainnya. Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, remaja
mengikuti proses belajar di sekolah. Sebagaimana diketahui dilembaga pendidikan
bahasa diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang
benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu
pengetahuan semata, namun juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem
budaya, termasuk didalamya perilaku berbahasa.
Manusia khususnya remaja tidak
mungkin bekerja sama tanpa bahasa. Bahasa itu dipergunakan untuk berbagai
keperluan dalam berbagai lapangan kehidupan. Setiap bahasa digunakan manusia
untuk berkomunikasi dan bekerjasama. Karena kelompok manusia itu banyak
ragamnya, maka mempunyai variasi-variasi. Pada kesempatan ini akan dibicarakan
salah satu variasi bahasa yaitu bahasa yang digunakan kaum remaja dan bahasa
Indonesia dikalangan remaja dan pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman sebaya)
terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa remaja menjadi lebih diwarnai pola
bahasa pergaulan yang berkembang didalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu
berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu yang bentuknya amat khusus.
Faktor- faktor inilah yang menyebabkan penulis menyusun penulisan ini yang
berjudul “Perkembangan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja” agar para pembaca
lebih memahami tentang perkembangan bahasa sekarang ini yang mengancam bahasa
Indonesia dan dapat kembali menggunakan bahasa baik dan benar sesuai kaedahnya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah asal mula bahasa
Indonesia?
2. Bagaimanakah perkembangan bahasa
Indonesia di kalangan remaja?
3. Apasajakah
faktor-faktor yang mempengaruhi remaja tidak menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar ?
4. Bagaimanakah
cara-cara untuk meningkatkan minat remaja untuk menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui asal mula bahasa
Indonesia.
2. Untuk mengetahui perkembangan bahasa
Indonesia di kalangan remaja.
3. Untuk
mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa indonesia.
4. Untuk
mengetahui dan memahami cara-cara meningkatkan minat untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1.4. Metode Penelitian
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :
- Studi
Pustaka
- Dalam
metode ini penulis mencari info tambahan dari internet, yang berkaitan dengan
penulisan ini.
1.5. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Metode Penelitian
1.5. Sistematika
penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Asal Mula Bahasa Indonesia
2.2. Perkembangan Bahasa Indonesia Di Kalangan Remaja
2.3. Faktor Penyebab Berkembangnya Bahasa
2.4. Cara meningkatkan Minat Untuk Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Asal Mula Bahasa Indonesia
Bahasa adalah suatu sistem komunikasi menggunakan bunyi,
yang diucapkan melalui organ- organ ujaran dan didengar di antara angota-
anggota masyarakat, serta menggunakan pemrosesan simbol- simbol vokal dengan
makna konvensioanal secara arbitrer (Pei dalam Brown, 1987:4). Sedangkan
menurut Badudu(1989),”Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara
anggota masyarakat yang terdiri dari individu- individu yang menyatakan
pikiran, perasaan, dan keinginannya”. Jadi dapat disimpulkan, bahwa bahasa
berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain. Perlu kita ketahui untuk berkomunikasi antar suku bangsa
diperlukan bahasa nasional. Berdasarkan isi dari Sumpah Pemuda bahasa nasional
kita adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia hakikatnya berasal dari gabungan
antara bahasa Melayu, bahasa daerah, dan bahasa asing, contohnya kata kumuh dan
merantau yang berasal dari Bahasa Minangkabau, yaitu kumuah dan marantau kini
telah menjadi bahasa baku.
Asal mula bahasa Indonesia yaitu dengan adanya latar belakang budaya yang berbeda,
para pemuda yang lahir dari keluarga bangsawan berkomunikasi dengan bahasa
Belanda karena saat itu baik dalam pendidikan dan pergaulan mereka menggunakan
bahasa Belanda sebagai pengantarnya. Sedangkan bahasa suku hanya digunakan
untuk membangun keakraban di keluarga atau dengan masyarakat awam. Setelah
peristiwa Sumpah Pemuda, pada Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954
ditetapkanlah bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. Pemilihan dan
penetapan ini tidak terlepas dari proses diskusi yang panjang karena saat itu
hingga kini pun bahasa Melayu adalah bahasa pergaulan ketiga yang sering
digunakan setelah bahasa Jawa dan Sunda. Dapat kita lihat jumlah penduduk Jawa
yang merajai sebagian besar penduduk Indonesia. Namun dengan hati ikhlas, kemufakatan ini dapat dicapai.
Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu
khususnya bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara
dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, "Yang dinamakan Bahasa Indonesia yaitu bahasa Melayu yang pokoknya berasal dari Melayu Riau, akan tetapi yag sudah ditambah, diubah atau dikurangi menurut keperluan zaman dan alam baru, hingga bahasa itu lalu mudah dipakai oleh rakyat di seluruh Indonesia, pembaharuan bahasa Melayu hingga menjadi bahasa Indonesia itu harus dilakukan oleh kaum ahli yang beralam baru, ialah alam kebangsaan
Indonesia".
Peran bahasa amatlah vital bagi sebuah negara. Ia adalah
tiang konektivitas dalam menjalankan pemerintahan dalam sebuah negara. Memilikinya
merupakan pokok utama dalam perkembangan suatu bangsa baik itu di bidang
pendidikan, politik, pertahanan dan keamanan. Selepas pengikraran bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan perkembangan kebangkitan bangsa mulai
muncul.
Bahasa Indonesia dibagi menjadi dua fungsi yaitu sebagai
bahasa negara dan bahasa nasional. Pada UUD 1945 pasal 36 bab XV disebutkan
bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Bahasa negara berfungsi sebagai
bahasa resmi dalam pemerintahan, bahasa pengantar dalam pendidikan, alat
perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan, serta alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sedangkan bahasa nasional digunakan dalam pergaulan antarsuku
sebagai kebanggaan dan identitas nasional. Bahasa ini diaplikasikan agar
tercipta satu kepaduan dan konektivitas yang sama. Bahasa Indonesia sebagai
identitas nasional sifatnya dinamis yaitu akan mengalami perubahan-perubahan
entah itu perluasan atau penyempitan, atau bahkan timbul istilah-istilah baru.
2.2. Perkembangan Bahasa Indonesia
Di Kalangan Remaja
Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi
di antara remaja sekelompoknya selama kurun waktu tertentu. Hal ini dikarenakan,
remaja memiliki bahasa tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana
komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang
dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat
mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Masa remaja memiliki karakteristik
antara lain petualangan, pengelompokan, dan kenakalan. Ciri ini tercermin juga
dalam bahasa mereka. Keinginan untuk membuat kelompok eksklusif menyebabkan
mereka menciptakan bahasa rahasia
Bahasa akan selalu berkembang sesuai dengan latar belakang
sosial budaya pemakainya, baik berdasarkan kondisi sosiologis maupun kondisi
psikologis dari penggunanya. Oleh karena itu, dikenal ada variasi atau ragam
bahasa pedagang, ragam bahasa pejabat atau politikus, ragam bahasa anak-anak,
termasuk ragam bahasa gaul. Hal tersebut merupakan perilaku kebahasaan dan bersifat
universal. Bahasa akan terus berkembang dan memiliki aneka ragam atau variasi.
Kosakata bahasa prokem di Indonesia diambil dari kosakata
bahasa yang hidup di lingkungan kelompok remaja tertentu. Pembentukan kata dan
maknanya sangat beragam dan bergantung pada kreativitas pemakainya. Bahasa
prokem berfungsi sebagai ekspresi rasa kebersamaan para pemakainya. Selain itu,
dengan menggunakan bahasa prokem, mereka ingin menyatakan diri sebagai anggota
kelompok masyarakat yang berbeda dari kelompok masyarakat yang lain.
Kehadiran bahasa prokem itu dapat
dianggap wajar bagi kalangan remaja karena sesuai dengan tuntutan perkembangan nurani mereka. Masa hidupnya terbatas sesuai
dengan perkembangan usia remaja. Selain itu, pemakaiannya pun terbatas di
kalangan remaja kelompok usia tertentu dan bersifat tidak resmi. Jika berada di luar lingkungan kelompoknya, bahasa
yang digunakannya beralih ke bahasa lain yang berlaku secara umum di lingkungan
masyarakat tempat mereka berada. Ragam bahasa menurut sarananya lazim dibagi
atas:
a. Ragam Tulisan
Penggunaan bahasa secara tulisan perlu lebih cermat, hal ini
karena pihak yang diajak komunikasi tidak berhadap-hadapan secara langsung.
Untuk menjamin efektifnya penyampaian pesan, fungsi gramatikal seperti subjek,
predikat, dan objek,dan hubungan diantara fungsi itu harus lengkap dan nyata.
Namun berdasarkan kenyataan sekarang dengan majunya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, bahasa tulisan tidaklah digunakan lagi secara
cermat, dengan adnya teknologi penggunaan telpon genggam atau handphone (hp)
lebih sering dimanfaatkan masyarakat untuk berkomunikasi baik secara lisan
maupun tulisan.
Ragam bahasa tulisan pada kalangan remaja dapat
dihasilkan dari:
1. Perubahan bahasa baku
2. Mengganti seluruh kata
b.
Ragam Lisan
Ragam bahasa
lisan pada kalangan remaja biasa digunakan dalam percakapan non formal. Ragam
bahasa ini dapat terbentuk dari:
1. Berasal dari perubahan bahasa baku
2. Mengganti seluruh kata
2.3. Faktor Penyebab Berkembangnya
Bahasa
Berbahasa
terkait erat dengan kondisi pergaulan yang terjadi
disekitarnya.
Oleh karena itu perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Usia Seseorang
Manusia
bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambahnya
pengalaman, dan meningkatkan kebutuhan. Bahasa seseorang akan berkembang
sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik ikut
mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja
otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Pada masa remaja
perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat
kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual, anak akan
mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.
b) Kondisi lingkungan
Lingkungan
tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil untuk cukup besar dalam
berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan
pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan
daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan.
Pada
dasarnya bahasa dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang dimaksud
termasuk lingkungan pergaulan dalam kelompok, seperti kelompok bermain,
kelompok kerja, dan kelompok sosial lainnya.
c) Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga
yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik
bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan anggota keluarganya. Rangsangan
untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial
tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah. Hal ini akan
tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga
terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh
terhadap perkembangan bahasa.
d)
Budaya
e)
Jejaring sosial misal, facebook, twitter, saling sapa,
mig33, dan lain-lain
f) Media masa serta yang lainnya.
2.4. Cara meningkatkan Minat Untuk Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mningkatkan minat
para remaja kita agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
diantaranya adalah :
1. Memotivasi diri sendiri
2. Merasa bangga dengan bahasa
indonesia sebagai bahasa kesatuan
3. Penyuluhan akan pentingnya
kebanggaan berbahasa Indonesia di kalangan remaja
4. Pemerintah harus bertindak tegas
mengenai masuknya bahasa asing ke dalam bahasa indonesia.
5. Pemerintah juga harus memberi
batasan-batasan akan bahasa serapan dan memberi kajian terhadap bahasa
Indonesia agar tidak terkontaminasi dengan bahasa lain.
Dari cara-cara diatas pada intinya harus ada tindakan nyata
dari diri sendiri, masyarakan dan pemerintah. Karena itu merupakan elemen
pentig untuk perubahan. Agar remaja, masyarakat dan pemerintah Indonesia
memiliki rasa bangga akan bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu bangsa, sebagai identitas bangsa Indonesia dan sebagai lambang
kebanggaan nasional.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini
hampir sudah tidak ada yang menggunakannya dengan benar. Sedikit sekali remaja
yang menggunakan bahasa Indonesia dengan benar. Selang waktu yang berjalan,
pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah di geser dengan bahasa-bahasa yang
tidak di kenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar negeri ke dalam negeri,
yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Ada juga beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja kita agar menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar adala tindakan nyata dari diri sendiri,
masyarakan dan pemerintah. Karena itu merupakan elemen penting untuk perubahan.
Agar remaja, masyarakat dan pemerintah indonesia memiliki rasa bangga akan
bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai
identitas bangsa Indonesia dan sebagai lambang kebanggaan nasional.
B. Saran
Berkembangan
bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Oleh karena itu, kita harus menggunakan dan mengembangkan bahasa
dengan berkembangnya bahasa secara tidak sadar kita telah melangkah kedewasaan
yang sudah merupakan kodrat kita sebagai manusia. Karena remaja merupakan
agen perubahan suadah seharusnya kita sebagai remaja saat ini menggunakan
bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan situasi dan kondisi dan sesuai dengan
kaedah yang telah disempurnakan. Dimana kita sedang berkomunikasi secara lisan
maupun tulisan kita harus tetap menggunakan bahasa yang baik dan benar.