Kata Pengantar
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah Allah SWT, karena berkat kemurahan-Nya tulisan ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam tulisan ini yang menjadi pokok pembahasan adalah “Konflik Dalam Perusahaan”, suatu penelitian yang menitik beratkan pada peranan manajer terutama dalam mengelola konflik.
Tulisan ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang peranan manajer dalam mengelola konflik organisasi sehingga hasilnya dapat menjadi masukan serta pengetahuan yang dapat dipelajari.
Demikian tulisan ini saya buat semoga bermanfaat baik khususnya untuk diri saya pribadi, serta masyarakat luas.
MATERI
BAHASAN I :
Konflik merupakan suatu permasalahan yang bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Dari beberapa sumber yang saya baca ada beberapa istilah konflik menutut para ilmuan, diantaranya adalah :
1). Menurut Daniel Webster yang ditulis di buku Peg Pickering (2000),mendefinisikan konflik sebagai persaingan pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain, atau keadaan perilaku yang bertentangan, atau perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan, atau tuntutan yang bertentangan.
2). Menurut Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
3). Menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan manusia.
Sebenarnya istilah dari konflik itu sendiri yang diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat, persaingan dan permusuhan. Persaingan sangat erat hubungannya denga konflik karena dalam persaingan beberapa pihak menginginkan hal yang sama tetapi hanya satu yang mungkin mendapatkannya.
Ada beberapa penjelasan yang mesti kita ketahui tentang perbedaan Persaingan, Permusuhan dan Konflik. Persaingan tidak sama dengan konflik namun mudah menjurus kearah konflik, terutuma bila ada persaingan yang menggunakan cara-cara yang bertentengan dengan aturan yang disepakati. Permusuhan bukanlah konflik karena orang yang terlibat konflik bisa saja tidak memiliki rasa permusuhan. Sebaliknya orang yang saling bermusuhan bisa saja tidak berada dalam keadaan konflik. Konflik sendiri tidak selalu harus dihindari karena tidak selalu negatif akibatnya.
BAHASAN II :
Menurut ilmuwan yang bernama James A.F. Stoner dan Charles Wankel berpendapat bahwa ada 5 jenis konflik dalam hidup ini. yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
a. Konflik Intrapersonal.
Konflik Interpersonal adalah koflik dimana terjadi antara seseorang dengan dirinya sendiri, bisa dikatanya seseorang itu dalam keadaan tidak baik atau stress. Konflik ini dapat terjadi ketika seseorang memiliki 2 atau lebih keinginan, namun keinginan itu tidak dapat di kabulkan atau dicapai dalam waktu yang bersamaan. Apabila konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan nantinya, dan telah diketahui bahwa ada 3 (tiga) macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
- Konflik pendekatan – pendekatan , contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
- Konflik pendekatan – penghindaran , contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
- Konflik penghindaran – penghindaran , contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
b. Konflik Interpersonal.
Konflik Interpersonal terjadi karena pertentangan antar seseorang dengan orang lain dikarenakan perbedaan keinginan atau kepentingan. Hal ini sering terjadi pada dua orang yang memiliki perbedaan status, jabatan, golongan kerja, dan lain-lain. Jika konflik ini terlalu larut dibiarkan maka dikhawatirkan akan melibatkan beberapa peranan dari anggota organisasi.
c. Konflik Antar Individu dengan Kelompok.
Konflik ini di sebabkan dari seseorang individu yang medapatkan tekanan-tekanan dari anggota kelompoknya. Yang menyebabkan terjadinya konflik akibat sebuah tekanan. Contohnya dimana seseorang karyawan yang sedang menangani sebuah project, namun terjadi kegagalan didalamnya dan hal itu yang membuat temen-teman sekelompoknya menyalahkan atas kegagalan yang didapatkannya.
d. Konflik Antar Kelompok Dalam Organisasi Yang Sama.
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
e. Konflik Antar Organisasi.
Konflik ini bisa di katakan Konflik yang berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien. Sebagai contoh adalah seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
**Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sebuah Konflik.
Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya sebuah konflik.
- Kemantapan Organisasi.
Organisasi yang telah mantap lebih mampu menyesuaikan diri sehingga tidak mudah terlibat konflik dan mampu menyelesaikannya. Analoginya dalah seseorang yang matang mempunyai pandangan hidup luas, mengenal dan menghargai perbedaan nilai dan lain-lain.
2. Sistem Nilai.
Sistem nilai suatu organisasi ialah sekumpulan batasan yang meliputi landasan maksud dan cara berinteraksi suatu organisasi, apakah sesuatu itu baik, buruk, salah atau benar.
3. Tujuan.
Tujuan suatu organisasi dapat menjadi dasar tingkah laku organisasi itu serta para anggotanya.
4. Sistem lain dalam organisasi.
Seperti sistem komunikasi, sistem kepemimpinan, sistem pengambilan keputusan, sisitem imbalan dan lain-lain. Dlam hal sistem komunikasi misalnya ternyata persepsi dan penyampaian pesan bukanlah soal yang mudah. Sedangkan faktor ekstern meliputi :
a). Keterbatasan sumber daya :
Kelangkaan suatu hal yang dapat menumbuhkan persaingan dan seterusnya dapat berakhir menjadi konflik.
b). Kekaburan aturan/norma di masyarakat :
Hal ini memperbesar peluang perbedaan persepsi dan pola bertindak.
c). Derajat ketergantungan dengan pihak lain :
Semakin tergantung satu pihak dengan pihak lain semakin mudah konflik terjadi.
d). Pola interaksi dengan pihak lain :
Pola yang bebas memudahkan pemamparan dengan nilai-nilai ain sedangkan pola tertutup menimbulkan sikap kabur dan kesulitan penyesuaian diri.
**Langkah-langkah Penanganan Konflik.
Untuk menangani konflik dengan efektif, kita harus mengetahui kemampuan diri sendiri dan juga pihak-pihak yang mempunyai konflik. Ada beberapa cara untuk menangani konflik antara lain :
i. Intropesi Diri.
ii. Mengevaluasi Pihak-Pihak Yang Terlibat.
iii. Identifikasi Sumber Konflik.
iv. Memilih Penanganan atau Penyelesain Sebuah Konflik.
Daftar Sumber tambahan wacana : http://elqorni.wordpress.com/2010/10/13/manajemen-konflik-dalam-organisasi/Nama : Sri Purwandari
NPM : 16110668
Kelas : 2 KA 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar